Belajar Dari Kegagalan Ibukota Negara Myanmar!

Myanmar

mrioaldino.com- Sebelum Indonesia pindah Ibu Kota, yuk simak penjelasan ini. Mari kita belajar dari kegagalan ibukota baru Myanmar.


Ibu kota negara Myanmar sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 November 2005. Namun pada kenyataannya, ibukota negara baru Myanmar ini malah sepi seperti kota mati. Apa penyebabnya?


Myamar sendiri sudah berhasil membangun ibu kota baru yang diberi nama Naypyidaw. Namun perpindahan ibu kota tersebut tak berjalan dengan lancar karena pemerintah Myamar tak terbuka dengan masyarakatnya. Akibatnya, banyak penduduk yang tak mau tinggal di Naypyidaw. Karena sedikitnya masyarakat yang tak ingin tinggal di ibu kota baru tersebut, Naypyidaw pun mendapat julukan 'kota hantu'. Bahkan sulit bagi gua untuk menemukan data pasti mengenai berapa jumlah populasi penduduk du kota ini, terakhir laporan tahun 2009 mengungkap bahwa hanya sekitar 925.000 orang warga Myanmar yang tinggal disana.


Dilansir dari The Guardian, fasilitas di Naypyidaw sangat sepi. Jalan raya yang luas benar-benar kosong, gelap, dan sangat hening.

Parahnya, beberapa hotel kelas atas yang mengakomodasi pemerintah dan pebisnis tampak sepi karena bandara di sana juga minim digunakan setelah dibuka pada 2011. Sebagian pejabat pemerintah yang tinggal di sana cenderung lebih memilih meninggalkan ibu kota Naypyidaw karena alasan kurangnya fasilitas komersial dan pendidikan.


Bahkan sebagian besar diplomat dan pebisnis asing juga tetap memilih tinggal di Yangon, meskipun kala itu pemerintah Aung San Suu Kyi mendorong para duta besar untuk menempati kantornya di Naypyidaw.


Diketahui, awal mula proyek pembangunan ibu kota baru Myanmar mulai disiarkan ke publik pada 2005. Para jenderal yang berkuasa di Myanmar mengumumkan untuk memindah pusat ibu kota dari Yangon ke Naypyidaw.


Ibu kota baru Myanmar ini memiliki luas lebih dari 2.700 mil persegi dan semula hanya berupa padang rumput yang kosong, bahkan luas ini disebut-sebut enam kali lipat dari Kota New York.Terkait dengan alasan pemindahan ibu kota, hingga saat ini belum ada keterangan pasti yang menjelaskannya. Namun, diduga pemindahan dilakukan untuk mewaspadai gerakan pro-demokrasi yang saat itu sedang berkembang. Ada juga yang mengatakan bahwa langkah itu sebagai bentuk strategi militer setempat. Dan anehnya lagi, banyak yang mengkaitkan bahwa alasan pemindahan karena faktor mistis atau saran dari peramal setempat.


Dilansir dari the Independent, proyek pembangunan ibu kota baru Myanmar ini selesai pada 2006 dan menghabiskan dana 4 miliar dolar AS untuk membangun fasilitas kota dan 20 jalur jalan raya.

0 comments:

Posting Komentar